Rabu, 31 Agustus 2016

Aku Sekolahku dan Kampung Halamanku


   Perkenalkan saya yang bernama Mochamad Septiana Alfaridzi, anda bisa memanggilnya Farid. Terlahir dari keluarga yang sederhana, karena kesederhanaan itulah yang membuat saya nyaman berada dalam lingkungan keluarga. Karena kesenangan berawal dari kesederhanaan.



   Saya tinggal bersama keluarga saya di Jln. Hamara Efendi Kota Banjar. atau lebih dekatnya didepan Bekas Bioskop Kenanga (Sekarang Samudra) masuk Gang. Allhamdulilah di Gang tersebut tidak ada pandang bulu dan usia. Banyak kenangan di lingkungan rumah saya. Satu persatu sahabat saya meninggalkan saya karena ikut orang tuanya keluar kota dan harus melanjutkan pendidikannya diluar kota. Membuat Lingkungan sekitar rumah saya menjadi sepi.



   Pada saat itu, Ibu saya mensekolahkan saya di TK (Taman Kanak-Kanak) Uswatun Hasanah, yang tempatnya tidak terlalu jauh dari rumah saya. dulu TK tersebut sangatlah sederhana, namun dibandingkan dengan sekarang jauh berbeda sekarang lebih terlihat lebih dari sebelumnya





   Setelah sekolah di TK selama 2 Tahun, Saya melanjutkannya ke SD Negeri 1 Banjar, bersama sahabat saya dan sahabat saya berangkat dan pulang bareng. Guru-Guru yang ramah dan baik membuat lingkungan sekolah dan kelas saya semakin menyenangkan. Walaupun ada teman yang sedikit menjengkelkan. 


  Setelah 6 Tahun belajar di SDN 1 Banjar, akhirnya saya lulus dan akhirnya saya melanjutkan ke SMP pilihan saya, yaitu SMPN 3 BANJAR. Lumayan banyak alumni SD saya sama-sama masuk ke SMP 3 Banjar. di SMP saya memulai beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang berbeda dan tingkat yang berbeda. Saya pertama masuk berada di kelas 7H, terus dikelas 8D, dan terakhir di kelas 9F. banyak kenangan yang terlewatkan begitu saja, tak terasa kalau 3 Tahun itu sesingkat ini.




   Setelah lulus dari SMP akhirnya saya mendaftar ke SMKN 1 BANJAR. Bahagia yang tak terkirakan akhirnya saya diterima disekolah pilihan saya, dari beratus-ratus siswa akhirnya saya termasuk dari siswa yang diterima. rasa syukur yang tercipta sulit untuk diungkapkan. Saya berkeinginan menjadi Programmer, akhirnya saya memilih jurusan RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) dan akhirnya saya diterima di jurusan tersebut hingga saat ini saya ada di kelas RPL 2
Share:

Jumat, 12 Agustus 2016

Cara Mengaktifkan Linux Bash pada Windows

Cara Mengaktifkan Linux Bash pada WindowsWindows 10 Anniversary Update Final sudah dirilis beberapa hari yang lalu. Ada beberapa fitur-fitur baru pada Windows 10 Anniversary Update Final, salah satunya adalah fitur bash. Bagi para pengguna OS Linux, tentu sudah tidak asing lagi dengan bash bukan? Kini pengguna Windows 10 juga bisa menggunakan bash seperti pada linux. Bash ditujukan untuk para pengembang atau developer untuk mengembangkan aplikasinya dengan menggunakan Windows 10. Untuk dapat menggunakan bash, kamu harus mengaktifkannya terlebih dahulu, cara mengaktifkannya akan saya jelaskan di bawah.
Screenshot :
Cara Mengaktifkan Linux Bash pada Windows
Requirements : Windows 10 Anniversary Update Version 1607 (64-bit)
Cara Mengaktifkan Linux Bash pada Windows
  1. Pastikan kamu menggunakan Windows 10 dengan versi 1607 (yang saya posting beberapa hari yang lalu) dan terhubung dengan koneksi internet
  2. Buka Start kemudian klik tombol Settings
    Cara Mengaktifkan Linux Bash pada Windows
  3. Klik Update & Security > For developers > Developer mode > Yes
    Cara Mengaktifkan Linux Bash pada Windows
  4. Klik Start, kemudian ketik Control Panel, lalu buka Control Panel
    Cara Mengaktifkan Linux Bash pada Windows
  5. Klik Programs > Turn Windows features on or off
    Cara Mengaktifkan Linux Bash pada Windows
  6. Scroll ke bawah, kemudian centang Windows Subsystem for Linux (Beta), lalu OK
    Cara Mengaktifkan Linux Bash pada Windows
  7. Maka akan disuruh untuk Restart, silahkan kamu Restart PC terlebih dahulu
  8. Jika sudah masuk ke Windows, buka Start lalu ketikkan cmd kemudian jalankan Command Prompt
    Cara Mengaktifkan Linux Bash pada Windows
  9. Ketikkan bash lalu tekan Enter, kemudian tekan y lalu Enter
    Cara Mengaktifkan Linux Bash pada Windows
  10. Tunggu sampai proses download dan install selesai
  11. Kamu akan disuruh untuk memasukkan username dan password baru
    Masukkan terserah sesuai dengan keinginan kamu
  12. Jika sudah selesai, kamu bisa menjalankan Linux Bash dengan cara klik start lalu ketikkan bash lalu jalankan Bash on Ubuntu on Windows
    Cara Mengaktifkan Linux Bash pada Windows
  13. Selesai!
Semoga Bermanfaat
Share:

Download Photoshop cs6

System Requirements :
  • OS: Windows XP Service Pack 3, Windows 7, Windows Vista, Windows 8
  • Processor: Intel Pentium 4 atau Lebih tinggi
  • RAM: 1 GB atau Lebih tinggi
  • HDD: 2 GB Tersedia

Link Download Photoshop CS6 dibawah ini :

Adobe Photoshop CS6 Extended → [Via CopiaPop]
Adobe Photoshop CS6 Extended → [Google Drive 1]
Adobe Photoshop CS6 Extended → [Google Drive 2]
Adobe Photoshop CS6 Extended → [KumpulBagi]

Crack
Crack → [CopiaPop] 
Crack → [Google Drive]
Crack → [KumpulBagi] 

Password  :  www.bagas31.com   |   Status  :  Tested (Windows 7, 8, 8.1)

Cara Install Photoshop CS6 :
  1. Ekstrak kedua file yang sudah kamu download tadi dengan WinRAR
  2. Matikan koneksi internet kalian (Penting)
  3. Jalankan installer Adobe Photoshop CS6
  4. Ketika muncul pilihan Serial atau Try, pilih Try lalu install seperti biasa
  5. Jika sudah selesai, copy file amtlib.dll yang ada di dalam folder Crack
  6. Paste amtlib.dll tadi di folder instalasi Adobe Photoshop CS6
    ex: C:\Program Files\Adobe\Adobe Photoshop CS6\
  7. Sekarang kalian sudah boleh menyalakan koneksi internet kembali
  8. Selesai!
Share:

Profil Muzammil Hasballah Imam Masjid dari ITB

Profil Muzammil Hasballah Imam Masjid dari ITB - Ini adalah salah satu artis yang kamu bisa ketahui langsung disini dimana admin tabloid profil akan menyampaikan sangat lengkap sekali Muzammil Hasballah yang mungkin anda ingin tahu sobat, karena kami akan bahas sangat lengkap dan tuntas seputar informasi Muzammil Hasballah tersebut. Dan pastinya anda akan tahu profil, biodata, foto, twitter, facebook dan Instagram yang sangat melekat dari Muzammil Hasballah ini. Buat para fans pastinya akan tahu semuanya dan pastinya sangat seru banget kalau fans tahu tentang artis yang dia sukai.

Untuk di dalam biodata atau profil kita pastinya akan sangat tahu tentang identitas asli selebriti bersangkutan dan pastinya ini yang sangat menarik sekali untuk di tahui oleh anda semua. Dan kamu juga menemukan tentang nama lengkap, agama, hoby, profesi, serta facebook, twitter, Instagram, nomer handphone yang melekat di seleb tersebut.

Pastinya sangat seru banget untuk kita ketahui tentang profil yang ada di selebriti yang satu ini, kami akan selalu berbagi kepada anda semua langsung anda bisa membaca dan melihat sosok Muzammil Hasballah seleb tersebut selengkapnya.

Foto Muzammil Hasballah





Biodata Muzammil Hasballah

Nama Lengkap: Muzammil Hasballah
Lahir: Sigli, Nanggroe Aceh Darussalam, 21 September 1993
Pendidikan: Taman Kanak-kanak (TK), MIN Tijue, SMPS Unggul YPPU Sigli, Madrasah Ulumul Quran (MUQ) di Tijue, SMA 10 Fajar Harapan Banda Aceh
Mahasiswa Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 2011
Hobi: Skate Board, 
Ayah: Drs H Hasballah Usman (alm)
Ibu: Dra Hj Hasnidar Sulaiman
Saudara (Kakak): Anna Sofya dan Muhammad Hanif 
Akun Facebook: @muzammil.hasballah 
Akun Instagram: @muzammilhb 
Akun Twitter : @MuzammilHb

Biografi Muzammil Hasballah

Muzammil Hasballah yang lahir pada tahun 1993 adalah Mahasiswa Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 2011. Pemuda asal Aceh ini juga merupakan Imam Masjid Al Lathiif Bandung dan juga sering menjadi imam di Masjid Salman ITB.

Di tengah kesibukannya menjadi mahasiswa ITB yang sangat padat, Muzammil Hasballah selalu menyempatkan tilawah Al Quran dan murajaah. Suaranya yang merdu saat melantunkan bacaan ayat Al Quran membuat nama Muzammil Hasballah pun jadi populer di media sosial.

Pria kelahiran, Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh ini menuturkan, sejak kecil memang tertarik dalam mempelajari ilmu langgam Alquran. Di Aceh, ia kerap mendengarkan audio pembacaan Alquran di masjid sebelum waktu salat.

Hal itu sering ditirunya secara terus menerus. Baru ketika kelas 5 SD, ia pun mempelajari langgam Alquran secara serius. Hal itu bukan tanpa alasan. Dia mewakili sekolahnya untuk mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Anak-Anak di Aceh, mulai sejak itu ia  mengikuti privat langgam Alquran.

Tidak berhenti di situ, ia pun melanjutkan keseriusannya mempelajari langgam Alquran di tingkat SMP. Sejak SMP ia mulai masuk sekolah umum. Meski demikian, ia tetap mondok di sebuah rumah Alquran untuk menghafal Alquran dan mempelajari ilmu Alquran secara lebih dalam.

Di Banda Aceh, ia masuk sekolah boarding school. Meski demikian, kecintaannya terhadap Alquran tidak berhenti di situ. Di sela-sela kesibukannya sebagai seorang siswa di sekolah umum yang mempelajari pengetahuan umum, Muzammil tetap teguh mempelajari apa yang sudah menjadi hobinya tersebut.


Muzammil tercatat sebagai imam Masjid Al Lathif Bandung. Ia juga kerap menjadi imam di Masjid Salman ITB. Suaranya yang merdu mampu membius mereka yang mendengarkan. Pemuda asal Aceh ini pun aktif di media sosial. Follower Instagramnya kini mencapai 12 ribu, sementara subscribe YouTubenya sudah sekitar 1.700-an.

Saat ini anda sudah membaca tentang profil Muzammil Hasballah yang ada diatas, semoga info yang kami sampaikan kepada anda semua bisa menjadi bermanfaat buat anda yang ingin tahu profil lengkap selebriti tersebut. Kalau anda salah kata, kurang lengkap dan tulisan kami mohon maaf sebesa-besarnya karena manusia selalu banyak lupanya. Jangan lupa comenternya supaya kalau ada kesalahan bisa admin perbaiki. Terima kasih banyak atas kunjungan anda ya.

sumber : http://tabloidprofil.blogspot.co.id/
Share:

18 Ramadhan, Wafatnya Khalid bin Walid

Nama Khalid bin al-Walid begitu masyhur di umat ini. Mendengar namanya, seseorang akan selalu terbayang akan kepahlawanan dan jihad di jalan Allah. Sosoknya sangat dirindukan. Dan figurnya selalu ingin ditiru dan diharapkan. Ia dijuluki saifullah, pedang Allah. Ayahnya adalah al-Walid bin al-Mughirah, salah seorang tokoh Quraisy di zamannya. Ibunya adalah Lubabah binti al-Harits, saudara dari Ummul Mukminin Maimunah binti al-Harits.
Khalid bin al-Walid memeluk Islam pada tahun 8 H, saat perjanjian Hudaibiyah tengah berjalan. Ia turut serta dalam Perang Mu’tah. Nabi ﷺ memuji Khalid dalam perang tersebut dengan sabdanya:
“أخذ الراية زيد فأصيب، ثم أخذها جعفر فأصيب، ثم أخذها عبد الله بن رواحة فأصيب، ثم أخذها سيفٌ من سيوف الله، ففتح الله على يديه”. ومن يومئذٍ سُمِّي “سيف الله”،.
“Bendera perang dibawa oleh Zaid lalu berperang hingga syahid. Kemudian bendera diambil oleh Ja’far dan berperang hingga syahid. Setelah itu, bendera perang dibawa oleh pedang di antara pedang-pedangnya Allah (saifullah –yakni Khalid bin Walid-) hingga Allah memenangkan kaum muslimin.”
Khalid mengisahkan dahsyatnya Perang Mu’tah dengan mengatakan, “Sembilan pedang di tanganku telah pata. Tidak tersisa kecuali pedang buatan Yaman.” (Diriwayatkan al-Bukhari dalam Kitab al-Maghazi, Bab Ghazwatu Mu’tah min Ardhi Syam: 4017).
Sejak saat itu Khalid dikenal dengan sebutan saifullah.
Khalid juga turut serta dalam Perang Khaibar, Hunain, Fathu Mekah, dll.
Rasulullah ﷺ pernah mengutusnya untuk menghancurkan berhala Uzza. Khalid pun meluluhlantakkan wibawa berhala itu di hadapan penyembahnya. Ia hancurkan Uzza. Setelah itu ia berkata, “Aku mengingkarimu. Kamu tidak Maha Suci. Sesungguhnya Allah telah menghinakanmu”. Kemudian Khalid bakar Tuhan jahiliyah itu (as-Sirah an-Nabawiyah oleh Ibnu Katsir: 3/597).
Abu Bakar juga menjadikan Khalid pemimpin pasukan dalam peperangan melawan orang-orang murtad. Abu Bakar mengatakan, “Sebaik-baik hamba Allah dan saudara dekat adalah Khalid bin al-Walid. Khalid bin al-Walid pedang di antara pedang-pedangnya Allah.” (as-Sirah al-Halabiyah oleh al-Halabi: 3/212).
Khalid bin al-Walid radhiallahu ‘anhu mencatatkan sejarah yang begitu luar biasa dalam menghadapi negara adidaya seperti Romawi di Syam dan Persia di Irak. Dan ia pula yang memerdekakan Damaskus.
Panglima perang yang sibuk dengan jihadnya ini meriwayatkan 8 hadits dari Nabi ﷺ.
Saat kematian hendak menjemputnya, ia berkata, “Aku telah turut serta dalam 100 perang atau kurang lebih demikian. Tidak ada satu jengkal pun di tubuhku, kecuali terdapat bekas luka pukulan pedang, hujaman tombak, atau tusukan anak panah. Namun lihatlah aku sekarang, akan wafat di atas tempat tidurku. Maka janganlah mata ini terpejam (wafat) sebagaimana terpejamnya mata orang-orang penakut. Tidak ada suatu amalan yang paling aku harapkan daripada laa ilaaha illallaah, dan aku terus menjaga kalimat tersebut (tidak berbuat syirik).” (Khulashah Tadzhib Tahdzibul Kamal oleh Shafiyuddin al-Anshari, Hal: 103).
Pada tanggal 18 Ramadhan 21 H, Khalid bin al-Walid wafat. Umar bin al-Khattab sangat bersedih dengan kepergian Sang Pedang Allah. Ketika ada yang meminta Umar agar menenangkan wanita-wanita Quraisy yang menangis karena kepergian Khalid, Umar berkata, “Para wanita Quraisy tidak harus menangisi kepergian Abu Sulaiman (Khalid bin al-Walid).” (al-Bidayah wa an-Nihayah oleh Ibnu Katsir: 7/132).
Setelah wafatnya, Khalid mendermakan senjata dan kuda tunggangannya untuk berjihad di jalan Allah (ath-Thabaqat al-Kubra oleh Ibnu Saad: 7/397).
Semoga Allah meridhaimu wahai Abu Sulaiman, mengampuni segala kesalahanmu, dan mempertemukan kita semua di surga Allah yang penuh kedamaian.
Sumber:
islamstory.com
Share:

Selasa, 09 Agustus 2016

Salahuddin Al-Ayyubi



Shalahuddin Al-Ayyubi sebenarnya hanya nama julukan dari Yusuf bin Najmuddin. Shalahuddin merupakan nama gelarnya, sedangkan al-Ayyubi nisbah keluarganya. Beliau sendiri dilahirkan pada tahun 532 H/ 1138 M di Tikrit, sebuah wilayah Kurdi di utara Iraq. Sejak kecil Shalahuddin sudah mengenal kerasnya kehidupan.
Pada usia 14 tahun, Shalahuddin ikut kaum kerabatnya ke Damaskus, menjadi tentara Sultan Nuruddin, penguasa Suriah waktu itu. Karenan memang pemberani, pangkatnya naik setelah tentara Zangi yang dipimpin oleh pamannya sendiri, Shirkuh, berhasil memukul mundur pasukan Salib (crusaders) dari perbatasan Mesir dalam serangkaian pertempuran.
Pada tahun 1169, Shalahuddin diangkat menjadi panglima dan gubernur (wazir) menggantikan pamannya yang wafat. Setelah berhasil mengadakan pemulihan dan penataan kembali sistem perekonomian dan pertahanan Mesir, Shalahuddin mulai menyusun strateginya untuk membebaskan Baitul Maqdis dari cengkeraman tentara Salib.
Shalahuddin terkenal sebagai penguasa yang menunaikan kebenaran—bahkan memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme. Tepat pada bulan September 1174, Shalahuddin menekan penguasa Dinasti Fatimiyyah supaya tunduk dan patuh pada Khalifah Daulat Abbasiyyah di Baghdad. Belom cukup sampai di situ, tiga tahun kemudian, sesudah kematian Sultan Nuruddin, Shalahuddin melebarkan sayap kekuasaannya ke Suriah dan utara Mesopotamia.
Satu persatu wilayah penting berhasil dikuasinya: Damaskus (pada tahun 1174), Aleppo atau Halb (1138) dan Mosul (1186). Sebagaimana diketahui, berkat perjanjian yang ditandatangani oleh Khalifah Umar bin Khattab dan Uskup Sophronius menyusul jatuhnya Antioch, Damaskus, dan Yerusalem pada tahun 636 M, orang-orang Islam, Yahudi dan Nasrani hidup rukun dan damai di Suriah dan Palestina.
Mereka bebas dan aman menjalankan ajaran agama masing-masing di kota suci tersebut. Perang Salib Namun kerukunan yang telah berlangsung selama lebih 460 tahun itu kemudian porak-poranda akibat berbagai hasutan dan fitnah yang digembar-gemborkan oleh seorang patriarch bernama Ermite.
Provokator ini berhasil mengobarkan semangat Paus Urbanus yang lantas mengirim ratusan ribu orang ke Yerusalem untuk Perang Salib Pertama. Kota suci ini berhasil mereka rebut pada tahun 1099.
Ratusan ribu orang Islam dibunuh dengan kejam dan biadab, sebagaimana mereka akui sendiri: “In Solomon’s Porch and in his temple, our men rode in the blood of the Saracens up to the knees of their horses.” Menyadari betapa pentingnya kedudukan Baitul Maqdis bagi ummat Islam dan mendengar kezaliman orang-orang Kristen di sana, maka pada tahun 1187 Shalahuddin memimpin serangan ke Yerusalem. Orang Kristen mencatatnya sebagai Perang Salib ke-2.
Pasukan Shalahuddin berhasil mengalahkan tentara Kristen dalam sebuah pertempuran sengit di Hittin, Galilee pada 4 July 1187. Dua bulan kemudian (Oktober tahun yang sama), Baitul Maqdis berhasil direbut kembali.
Berita jatuhnya Yerusalem menggegerkan seluruh dunia Kristen dan Eropa khususnya. Pada tahun 1189 tentara Kristen melancarkan serangan balik (Perang Salib ke-3), dipimpin langsung oleh Kaisar Jerman Frederick Barbarossa, Raja Prancis Philip Augustus dan Raja Inggris Richard ‘the Lion Heart’. Perang berlangsung cukup lama. Baitul Maqdis berhasil dipertahankan, dan gencatan senjata akhirnya disepakati oleh kedua-belah pihak.
Pada tahun 1192 Shalahuddin dan Raja Richard menandatangani perjanjian damai yang isinya membagi wilayah Palestina menjadi dua: daerah pesisir Laut Tengah bagi orang Kristen, sedangkan daerah perkotaan untuk orang Islam; namun demikian kedua-belah pihak boleh berkunjung ke daerah lain dengan aman.
Setahun kemudian, tepatnya pada 4 Maret 1193, Shalahuddin menghembuskan nafasnya yang terakhir. Ketika meninggal dunia di Damaskus, Shalahuddin tidak memiliki harta benda yang berarti. Padahal beliau adalah seorang pemimpin. Tapi hal baik yang ditinggalkan oleh orang baik selalu akan menjadi bagian kehidupan selamanya.
Kontribusinya buat Islam sungguh tidak pernah bisa diukur dengan apapun di dunia ini. Parcel untuk Musuh Banyak kisah-kisah unik dan menarik seputar Shalahuddin al-Ayyubi yang layak dijadikan teladan, terutama sikap ksatria dan kemuliaan hatinya. Di tengah suasana perang, ia berkali-kali mengirimkan es dan buah-buahan untuk Raja Richard yang saat itu jatuh sakit.
Ketika menaklukkan Kairo, ia tidak serta-merta mengusir keluarga Dinasti Fatimiyyah dari istana-istana mereka. Ia menunggu sampai raja mereka wafat, baru kemudian anggota keluarganya diantar ke tempat pengasingan mereka. Gerbang kota tempat benteng istana dibuka untuk umum. Rakyat dibolehkan tinggal di kawasan yang dahulunya khusus untuk para bangsawan Bani Fatimiyyah. Di Kairo, ia bukan hanya membangun masjid dan benteng, tapi juga sekolah, rumah-sakit dan bahkan gereja.
Shalahuddin juga dikenal sebagai orang yang saleh dan wara‘. Ia tidak pernah meninggalkan salat fardu dan gemar salat berjamaah. Bahkan ketika sakit keras pun ia tetap berpuasa, walaupun dokter menasihatinya supaya berbuka. “Aku tidak tahu bila ajal akan menemuiku,” katanya. Shalahuddin amat dekat dan sangat dicintai oleh rakyatnya. Ia menetapkan hari Senin dan Selasa sebagai waktu tatap muka dan menerima siapa saja yang memerlukan bantuannya. Ia tidak nepotis atau pilih kasih.
Pernah seorang lelaki mengadukan perihal keponakannya, Taqiyyuddin. Shalahuddin langsung memanggil anak saudaranya itu untuk dimintai keterangan. Pernah juga suatu kali ada yang membuat tuduhan kepadanya. Walaupun tuduhan tersebut terbukti tidak berdasar sama sekali, Shalahuddin tidak marah. Ia bahkan menghadiahkan orang yang menuduhnya itu sehelai jubah dan beberapa pemberian lain. Ia memang gemar menyedekahkan apa saja yang dimilikinya dan memberikan hadiah kepada orang lain, khususnya tamu-tamunya. Ia juga dikenal sangat lembut hati, bahkan kepada pelayannya sekalipun. Pernah ketika ia sangat kehausan dan minta dibawakan segelas air, pembantunya menyuguhkan air yang agak panas. Tanpa menunjukkan kemarahan ia terus meminumnya. Kezuhudan Shalahuddin tertuang dalam ucapannya yang selalu dikenang: “Ada orang yang baginya uang dan debu sama saja.” (sa/ind/berbagaisumber)

Share: